Selasa, 27 Maret 2012

TRAIL ACEH LHEE SAGOE

ACEH adalah bumi serambi mekah,dimana dahulunya di tanah Acehlah islam pertama dan berjaya di nusantara
dahulunya kerajaan Aceh darussalam sangat di kenal bahkan daerah kekuasaan nya meliputi malaya (malaysia) dan hampir seluruh dan sebagian pulau sumatra.
aceh juga di kenal dengan Masyarakat yang Heroik,semua itu terbukti ketika bagaimana orang2 aceh melawan para penjajah belanda serta menjadi daerah modal perjuangan kemerdekaan Negara republik Indonesia,dan hingga saat ini aceh menjadi sebuah daerah istimewa di Republik indonesia.
orang-orang aceh sangat fanatik terhadap agama islam dan hampir 99 persen panduduknya memeluk agama islam  

Namun perlu diketahiu bahwa dahulunya sebelum islam bejaya di aceh,telah lebih dahulu adanya peradaban hindu di bumi serambi mekah tersebut.
pada mulanya dan sebelum agama islam berjaya di aceh telah di kenal dengan tiga kerajaan hindu pertama
yakni INDRA PATRA,INDRA PURWA dan INDRA PURI atau lebih dikenal dengan sebutan "TRAIL ACEH LHEE SAGOE" yakni tiga kerajaan hindu yang meliputi banda aceh dan aceh besar.





Kerajaan hindu yang pertama adalah INDRA PATRA



Indra patra terletak di Desa Ladong Kecamatan Mesjid raya Kabupaten Aceh besar atau lebih tepatnya sekitar 19 kilometer dari pusat kota banda aceh.
Kerajaan Indra parta atau sekarang lebih dikenal dengan benteng indra patra di bangun oleh putra raja harsya dari india pada abad ke enam masehi atau tepatnya pada tahun 604 Masehi,Indra patra merupakan kerajaan pertama sebelum indra purwa dan indra puri.

kerajaan indra patra pada fase dan masa kejayaan islam di aceh juga di gunakan sebagai gudang senjata dan pusat pertahanan kerajaan aceh darussalam

peran serta kejayaan benteng indra patra ini berlangsung sampai masa islam di aceh,dimasa iskandar muda,


 benteng ini memiliki keunikan pada arsitektur bangunannya. Bangunan yang pertama di tengah-tengah dari bangunan lainnya dengan ukuran yang besar. Dalam bangunan ini terdapat tiga buah sumur yang bertutup dengan baru tembok yang menyerupai stupa.





Dari jejak arsitektur yang ada, dalam kompleks Benteng Indrapatra terdapat tiga bagian besar benteng. Dan yang paling luas berukuran 70 x 70 meter dengan tinggi dinding tiga meter lebih. Paling kurang seukuran lapangan bola.


Ada sebuah ruangan yang besar dan kokoh berukuran 40 x 40 meter dan tinggi 4 meter. Bagian lain benteng adalah tempat pertahanan yang langsung menghadap ke Selat Malaka, sehingga terlihat strategis. Sedangkan di sisi lain, ada sebuah ruangan yang sangat kokoh berukuran 35 x 35 meter dan tinggi 4 meter.



Benteng indra patra mempunyai letak yang begitu sangat strategis yaitu dengan berhadapan langsung dengan

selat malaka atau lebih tepatnya terletak di bibir hamparan laut teluk krueng raya,karena letaknya yang begitu strategis dahulunya para penyerang dari arah laut akan bersusah payah untuk menakluki daerah ini,
selain itu benteng indra patra juga memiliki beberapa kamar atau seperti kubah tempat penyimpana senjata pada masa kesultanan raja iskandar muda,serta juga terdapat beberapa lubang di arah depan bangunan benteng
sebagai tempat penempatan meriam untuk menghadang para penjajah.





                                                                                                               
Benteng indra patra juga mempunya kaitan yang cukup erat dengan dua kerajaan hindu lainya yaitu INDRA PURWA dan INDRA PURI.





Dalam Trail aceh lhee sagoe  kerajaan hindu kedua di tanah aceh adalah INDRA PURWA  yang dibangun oleh

Maharja Indra Sakti yang tidak lain adalah adik perempuan dari putra raja harsya pembangun kerajaan indra patra. bekas kerajaan indra purwa terletak di ujung pancu,tepatnya di desa lambaduek Kecamatan Peukan bada
Kabupaten Aceh besar..
pura kerajaan indra purwa telah menjadi mesjid semenjak rajanya resmi memeluk agama islam..








mesjid purwa yang pada awalnya adalah pura  kerajaan hindu ini ,dibangun pada abad ke X (sepuluh) masehi atau tepatnya pada tahun 1059 masehi oleh maha raja indra sakti,mesjid purwa telah mengalami rahabilitasi setelah tsunami melanda aceh,
mesjid indra purwa juga telah mengalami beberapa kali pemindahan ,letak pertama adalah di desa kuta keubok yang sekarang telah menjadi lautan di sekitar 500 meter dari bibr pantai ujung pancu,lalu mesjid purwa ini di pindah lagi ke desa kuta puntong yang juga tidak jauh dari bibir pantai,namun karena tsunami dan abrasi laut yang kuat untuk ketiga kalinya mesjid purwa ini di pindahkan lagi ke desa lamguron atau desa lambadeuk saat ini.
peninggalan kerajaan purwa sekarang ini hanya tampak pada halaman belakang mesjid yang berupa batu pondasi berbentuk segi empat yang di anggap warga sebagai peninggalan kerajaan purwa





pura kerajaan purwa yang sbenarnya sekarang telah tenggelam dan berada di dasar lautan,di sekitar pura itulah dahulunya pusat peradaban hindu ini di bangun,namun hingga kini situs tersebut telah menjadi lautan dan hanya tampak beberapa peninggalannya saja seperti mesjid purwa,pondasi, dan beberapa tapak makam di sekitaran bibir pantai ujung pancu,menurut sejarahnya dahulunya peradaban kerajaan purwa merupakan salah satu trail yang terletak di ujung pulau dan memiliki pemukiman dan perkampungan yg sangat ramai.



Trail atau kerajaan hindu yang ketiga adalah INDRA PURI


 kerajaan indra puri atau lebih dikenal dengan kerajaan Lamori juga di bangun oleh maharaja indra sakti yang tidak lain juga adalah saudara perempuan raja harsya yang mendirikan/membangun indra patra .
indra puri dibangun pada abad ke duabelas masehi atau tepatnya pada tahun 12o5 masehi .indra puri terletak di indra puri sekitar 25 kilometer dari kota banda aceh
pura kerajaan ini juga telah menjadi mesjid semenjak rajanya resmi memeluk agama islam ,konon menurut sejarahnya benteng dan pura ini di bangun dengan menghabiskan 5000 butir telur.itu semua terlihat dari keseluruhan tembok yang tinggi yang mengelilingi pura *sekarang mesjid yang masih sangat kokoh berdiri hingga saat ini

Kerajaan lamori pun mencakup indra patra dan indra purwa,menurut sejarahnya candi indra puri ini di kususkan untuk wanita.candi indra puri terbuat dari bebatuan hitam dengan menggunakan telur sebagai perekatnya .


 Dikisahkan kemudian, datanglah ke daerah itu seorang penyebar agama Islam yang bernama Abdullah Kan’an bergelar Tengku Abdullah Lampeuneuen, berasal dari Peureulak, Aceh Timur. Ia datang bersama Meurah Johan, seorang pangeran, putra mahkota Kerajaan Lingga (di daerah Jambo Aye sekarang). Tujuannya tidak lain, mengajak agar raja bersama segenap rakyat Kerajaan Lamori memeluk agama Islam.
Kebetulan pada saat itu Kerajaan Lamori kedatangan gerombolan bajak taut Cina yang dipimpin seorang wanita bemama Putri Neng (Putri Neng). Meskipun cantik, Putri Neng kesohor sebagai pimpinan bajak taut yang kejam dan bengis. Seluruh anak buahnya memiliki ilmu beladiri yang amat tinggi. Kedatangan Ratu Bajak laut itu ke Kerajaan Lamori, tidak lain ingin menjadikan kerajaan itu sebagai negeri taklukan. Tentu saja Baginda Raja Lamori menolak mentah-mentah keinginan itu.
Maka,perang pun tak dapat dihindari., tentara kerajaan pun terdesak hebat. Dalam keadaan yang kritis seperti itu, Tengku Abdullah Lampeuneuen dan Meurah Johan menawarkan bantuan. Dan, tawaran itu pun diterima dengan baik. Singkat cerita, dengan kekuatan keramat (karomah)nya sebagai seorang Waliyullah, akhirnya gerombolan bajak laut itu pun dapat dikalahkan dan dihalau. Sebagai ungkapan terima kasih, Baginda pun dengan sukarela menjadi penganut agama Islam. Setelah itu, seluruh rakyat mengikuti jejak rajanya. Setelah menjadi muslim dan kerajaannya resmi menjadi Kerajaan Islam oleh Tengku Abdullah Lampeuneuen, Baginda diberi gelar Sultan Alaiddin Johansyah Dhilullah Fil’alam. Akan halnya candi-candi tadi tetap dibiarkan berdiri. Tidak ada yang berani mengusiknya. Karena rakyat sudah tidak ada lagi yang beragama Hindu maka candi-candi itu menjadi tidak terurus. Bahkan, Candi Indrapatra dan Indrapurwa runtuh karena proses alamiah. Sedangkan, Candi Indrapuri masih kokoh. Atas dasar supaya tidak mubazir (sia-sia) maka rakyat pun mengusulkan kepada sultan agar candi itu dimanfaatkan sebagai masjid.




Arsitektur mesjid ini masih sangat dijaga dengan baik,semua itu dapat dilihat dari 36 tiang penyngga yang berada di dalam mesjid, serta arsitektur serta ukiran kayu yang berada di dalam mesjid indra puri tersebut dengan nuansa ukiran abad ke enam belas.
mesjid indra puri dalam beberapa waktu juga pernah di gunakan sebagai ibukota kerajaan Aceh darussalam serta mesjid ini pernah menjadi saksi bisu penobatan Tuanku Muhammad daud syah menjadi sultan kerajaan aceh darussalam pada tahun 1874 masehi

kerajaan dan candi indra puri mengalami proses evolusi kebudayaan dan sekaligus revolusi ideologis.
Disebut evolusi karena terjadinya perubahan dari candi menjadi mesjid secara alamiah,tanpa adanya kekerasan








TIGA DARI KERAJAAN HINDU DI ATAS YAKNI INDRA PATRA ,INDRA PURWA DAN INDRA PURI MEMILIKI KAITAN YANG CUKUP ERAT DALAM EVOLUSI KEBUDAYAAN DAN REVOLUSI IDEOLOGIS DI ACEH SEHINGGA DI KENAL DENGAN SEBUTAN “TRAIL ACEH LHEE SAGOE” KERENA TERMASUK DALAM WILAYAH YANG MENGHUBUNGKAN TIGA INDRA PENIGGALAN ZAMAN PERADABAN HINDU DI ACEH